Rabu, 30 November 2011

Aksara Brahmi

Aksara Brahmi adalah abugida yang digunakan di India semasa pemerintahan Raja Asoka (270 SM - 232 SM). Aksara ini ditulis dari kiri ke kanan, meskipun menurut hipotesis, aksara ini berdasarkan huruf Aramea atau huruf Fenisia di Timur Tengah yang ditulis dari kanan ke kiri.
Peran aksara Brahmi untuk perkembangan aksara di Asia sangatlah penting, sebab ini adalah cikal bakal semua aksara di India dan juga di Asia Tenggara, termasuk di Nusantara.

Aksara Brahmi berkembang menjadi berbagai jenis aksara, yang biasanya dibagi menjadi aksara khas India Utara yang lebih bersudut dan aksara India Selatan yang lebih bulat. Setelah sekian lama, beberapa aksara menjadi dihubungkan dengan bahasa-bahasa tertentu. Aksara India Selatan menyebar ke Asia Tenggara sementara aksara khas India Utara menyebar ke Tibet. Sekarang keturunan aksara Brahmi digunakan di India, Sri Lanka, Nepal, Bhutan, Tibet, Burma, Thailand, Laos, dan beberapa enklave tersebar di Indonesia, Cina, Vietnam, dan Filipina. Sebagai aksara penyandang teks-teks Buddhis, aksara Brahmik juga digunakan untuk keperluan religius di RRC, Korea, Jepang, dan Vietnam. Meski dianggap kontroversial, dikatakan bahwa aksara Hangul di Korea konon berdasarkan aksara Brahmik pula (menurut hipotesis aksara Phagspa). Begitu pula aksara Kana di Jepang urutan aksara dan prinsipnya berdasarkan aksara Siddham yang merupakan keturunan aksara Brahmi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar